Mengapa Saya Kuliah Di Universitas Trunojoyo Madura
Ceritanya ini saya mau curhat. Melihat beranda facebook saya yang berisi status adik-adik kelas tentang pengumuman SNMPTN mengingatkan saya tahun 2014 lalu gagal lolos SNMPTN. Jadi ceritanya begini.
Gagal Lolos SNMPTN
Pilihan saya waktu itu adalah Teknik Informatika di ITS dan UB. Saya tidak lolos. Padahal dari SMP nama kampus yang ada di benak saya hanyalah ITS. Karena untuk teknik informatika saya tahunya cuma ITS :D. Tapi setelah pengumuman SNMPTN ternyata saya tidak lolos. Waktu itu saya meluapkan emosi di facebook gara-gara tidak lolos -_-. Udah nunggu lama eh ternyata waktu pengumuman tidak lolos. Saya tidak tahu gimana tuh panitia menyeleksinya.
Saya dari SMK jurusan TKJ. Seharusnya dari SMK yang jurusannya sesuai diterima tapi ternyata nggak. Saya kecewa. Setelah itu saya daftar SBMPTN dan saya memilih ITS lagi untuk jurusan Teknik Informatika, kemudian pilihan kedua Unair jurusan Matematika dan pilihan terakhir di UTM jurusan Pendidikan Informatika.
Lolos SBMPTN Bidikmisi
Saya tidak punya persiapan matang untuk SBMPTN. Karena saya sangat sulit mempelajari pelajaran yang kurang saya minati seperti kimia, fisika, matematika. Apalagi untuk pelajaran kimia. Saya udah lupa semua pelajaran tentang kimia. Untuk matematika saya coba untuk menyukainya karena jurusan komputer tidak terlepas dengan matematika. Silahkan baca artikel ini sebelum masuk informatika.
Jadi untuk SBMPTN saya hanya belajar soal-soal TPA. Saking takutnya saya kalau sampai nanti tidak lolos lagi sampai-sampai saya beli ebook rahasia lolos SBMPTN. Di ebook itu disarankan untuk pilihan ketiga adalah jurusan yang sedikit peminatnya dan di kampus di luar jawa. Ya sudah saya pilih jurusan Pendidikan Informatika di Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Sebelumnya saya juga sudah konsultasi sama ibu saya dan beliau setuju saya memilih UTM.
Akhirnya saya lolos SBMPTN di UTM. Tapi belum tentu lolos bidikmisi. Jadi saya masih belum bisa tenang. Karena saya tidak ingin biaya kuliah memberatkan keluarga saya. Saat memilih kampus saya juga memilih yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal saya di Blitar. Setelah pengumuman SBMPTN dan saya dinyatakan lolos maka beberapa hari kemudian ada pihak UTM yang datang ke rumah saya untuk memverifikasi kelayakan mendapat beasiswa bidikmisi. Lalu saat pengumuman saya lihat bahwa saya lolos bidikmisi dan bisa melakukan daftar ulang. Lega rasanya bisa diterima di kampus negeri dengan beasiswa bidikmisi dan dengan jurusan yang sesuai minat saya :D.
Tapi Bukan Teknik
Jika anda benar-benar menyimak curhatan saya ini maka anda akan menyadari bahwa jurusan dimana saya diterima bukanlah teknik informatika seperti pilihan pertama saya tapi pendidikan informatika. Baiklah, saya sudah sangat bersyukur bisa masuk jurusan yang sesuai minat saya, minimal mengandung kata informatika :D.
Jurusan pendidikan berarti nanti menjadi guru. Hmm… boleh juga. Ketika saya sedang menjelaskan sesuatu kepada teman mereka merasa cara saya menjelaskan itu enak dan mudah dipahami. Mungkin saya memang cocok menjadi guru. Ya, minimal saya bisa menjadi dosen informatika :D.
Pendapat Saya untuk Sistem Seleksi Masuk
Pada jalur SNMPTN siswa bisa memilih jurusan apapun tanpa tes. Nah, disini ada kelemahan yang menurut saya sangat fatal. Kemungkinan salah jurusan sangatlah besar. Mereka yang memilih jurusan ini jurusan itu biasanya karena dengar kata orang. Kata orang jurusan informatika itu bagus. Kemudian mereka langsung memilih jurusan informatika. Setelah memulai perkuliahan mereka tidak kuat. Mereka merasa salah jurusan. Lalu apa yang terjadi ? Terbentuklah Geng MSJ (Mahasiswa Salah Jurusan). Kerjaannya nongkrong dan curhat gara-gara salah jurusan.
Jalur SBMPTN juga begitu. Tes nya seharusnya tes yang berhubungan dengan jurusan yang dipilih. Misal jurusan informatika. Maka tes nya yang berhubungan dengan komputer. Karena dengan begitu siswa mau tidak mau harus belajar tentang komputer untuk persiapan tes. Selagi mereka belajar mereka akan tahu oh ternyata belajar komputer seperti ini toh. Jadi mereka bisa mempertimbangkan apakah akan memilih jurusan ini dan tidak kaget ketika memasuki perkuliahan. Kasihan mereka yang dari SMK seperti teman-teman saya yang tidak lolos masuk kampus informatika karena dipenuhi siswa-siswa salah jurusan yang unggul di ujian tes tulis.
Untuk Teman-Teman Saya Yang Tidak Lolos
Teman-teman saya yang suka oprek komputer banyak yang tidak diterima di kampus informatika. Sebagian dari mereka memilih bekerja setelah gagal lolos SNMPTN maupun SBMPTN. Saya juga sedih karena sekarang berpisah dengan mereka. Mungkin inilah jalan kita. Semoga suatu saat kita akan dipertemukan kembali dalam keadaan lebih baik dan bisa ngoprek bareng lagi :D.
Jadi, Bagaimana Kuliah di UTM ?
Seru. Karena sering membahas tentang komputer. Tidak seperti di SMK yang sebagian waktunya untuk membahas pelajaran normatif (IPS, PKN, Kimia, dll), membuat saya mual-mual. Di perkuliahan lebih sering membahas mengenai jurusan yang kita pilih. Di UTM, kampus saya, lingkungannya juga enak tidak banyak polusi. Udaranya masih sejuk. Masih banyak sawah yang terbentang luas. Di belakang kos saya adalah sawah. Waktu pagi saya sering keluar untuk menikmati udara sejuk sambil melihat padi yang bergoyang-goyang diterpa angin :D.
Oke, itu saja curhatan saya. Ayo daftar di UTM kalau mau ketemu saya :D.